Selamat Malam Dari Jogja!!

Halo! Selamat malam dari Jogja!

Gimana kabar kalian? Baik aja kan? Syukurlah. Duh, aku mau ngeluh nih. Udah lama gak nulis di blog ini. Pengennya sih bisa konsisten, cuma belum tau mau nulis apaan yang menarik para pembaca biar pada ngadem disini. Tampilannya juga gitu-gitu doang sejak 2012 silam. Sudah empat tahun dengan template yang sama. Hiks.



Rencana nya sih aku pengen konsisten menulis, entah rasanya masih mustahil. Masih ada kurang lebih 8 bulan lagi buat nyelesein studi ini. Hiks.

Yak, seperti yang kalian tahu. Di postingan sebelumnya aku udah bilang kalo aku lagi lanjut studi profesi apoteker di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Masa keemasan kuliah belum usai. Mereka yang memilih jurusan Sarjana Farmasi dituntut untuk meneruskan studi mereka ke jalur profesi, agar dapat mengabdi dengan sepenuh hati di ke-profesi-an mereka.

Jadi, disinilah aku. Di negeri para pelajar yang sedang berjuang mendapatkan gelar apoteker. Hihi.

Ngobrol-ngobrol tentang apoteker nih, sebenernya cukup sedih. Karena beberapa hari belakangan sedang ada rumor bahwa PROFESI apoteker tidak diakui dalam bagian kesehatan. Padahal sudah JELAS, bahwa peran apoteker sangat dibutuhkan demi suksesnya terapi pengobatan pasien. Kami, Apoteker, memang hanya bekerja di belakang layar. Kami HANYA berfikir keras memodifikasi obat, memformulasi obat. HANYA untuk pasien. Kami tidak perlu di'agung'kan, kamu HANYA perlu diakui *dengan semangat membara*

Tapi untungnya, hal tersebut dengan cepat dikoreksi oleh bapak-bapak pejabat di atas sana. Alasannya klasik, "sumber nya mengacu pada undang-undang yang lama." Yasudahlah, tidak usah diperlebar lagi, kalau memang masih kepo silakan googling saja. Masih rada sakit hati sama pernyataan beberapa waktu yang lalu itu.

Kok malah curhat ya? Hahaha. Mungkin sebaiknya diakhiri saja postingan kali ini. Kritik dan sarannya sangat dibutuhkan demi mengisi kekosongan blog ini. Silakan langsung di kolom komentar ya!